28 November 2010

Syariah Menjangkau Rakyat

Bagi yang membaca FES edisi 30 Juli 2010, tentu akan melihat dua tulisan bagus mengenai perkembangan syariah di Sumbar. Pertama bagaimana BRI Syariah dalam 10 bulan terakhir melejit asetnya hampir berkali-kali lipat di bawah Pemimpin Cabang baru, Ir. Alfred Dianto (Aldi). Ini dicapai karena BRI Syariah bersungguh menjangkau rakyat. BRI Syariah meyakini bahwa masyarakat Minang adalah masyarakat syariah. Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Kedua, tulisan dari BPR Syariah. Bagaimana mereka mengelola usaha rakyat dengan hati. Alhamdulillah.

Kedua tulisan ini sungguh berarti. Bila bank bersungguh, rakyat merespon. Artinya bila bank lebih pro aktif, rakyat merespon. Respon yang luar biasa. Di kota Padang, misalnya, saya meyakini akan muncul BPR Syariah dalam waktu dekat.

Perlu kita akui bahwa selama ini perbankan di Sumbar lebih banyak fokus pada usaha-usaha menengah ke atas. Yaitu seperti usaha sawit dan CPO, dealer-dealer besar, toko-toko besar, usaha di sekitar Pondok dan sejenisnya. Dari data bank terlihat bahwa usaha-usaha di kabupaten, pasar tradisional dan pelaku UKM belum terjangkau oleh perbankan Sumbar.

Di perbankan syariah Sumbar sudah ada kesepahaman untuk lebih menjangkau rakyat. Bank Nagari Syariah sudah membentuk pasukan KUR lengkap dengan sepeda motornya. Bank Syariah Mandiri (BSM) sudah memberikan contoh penanganan usaha rakyat mulai dari ternak lele sampai koperasi. Yang sangat perlu kita upayakan secara bersungguh adalah bagaimana membentuk kelompok-kelompok pelaku UKM atau pengusaha yang siap dan dipersiapkan untuk bisa dijangkau oleh bank syariah.

Setiap asosiasi atau perkumpulan yang berkunjung ke BI Padang, saya selalu menawarkan peluang ini. Saya tawarkan kepada HIPMI, KNPI, MES, FOSSEI, AISEC, UNP, IAIN, UNAND, STAIN, UPI, TP3P dan lain lain. Yaitu peluang untuk menjadi mitra bank syariah. Sebahagian asosiasi atau lembaga merespon dengan baik sebagian mungkin masih merenung. Dua diantara yang merespon adalah KNPI dan PGRI. KNPI komit untuk membangun minimarket berbasis syariah. Sedangkan PGRI komit membangun kemampuan kewirausahaan para guru dan pensiunan. Tanggal 31 Juli yang lalu, PGRI juga telah mengadakan pertemuan di gedung Bank Indonesia. Temanya sangat menarik "Wirausaha untuk Mewujudkan Masa Depan yang Bermakna".

Guru dan pensiunan guru sesungguhnya adalah calon wirausaha syariah yang sangat bagus. Kita tunggu hasil pertemuan para guru dan pensiunan guru ini. Semoga pahlawan tanpa nama ini berada di depan. Dalam membumikan ekonomi syariah di Ranah Minang. Bravo para guru. Bravo syariah!

0 komentar:

Posting Komentar

Apa komentar Anda mengenai tulisan di atas?